Festival ini merupakan salah satu festival tradisional Korea. Festival ini dirayakan setiap tanggal 7 bulan 7 kalender lunar Korea, tahun ini jatuh pada 23 Agustus 2012. Sebenarnya Chilseok ini berasal dari sebuah festival China yang bernama Qi Xu. Chilseok adalah sebuah periode berakhirnya musim panas hingga awal musim peralihan. Pada periode ini tanaman seperti labu, melon, dan timun mulai berbunga. Jika pada tanggal 7 ini turun hujan, maka airnya akan disebut dengan air Chilseok.
Festival Chilseok dan Qi Xu memiliki kesamaan cerita rakyatnya yaitu tentang bersatunya sepasang kekasih melalui sebuah jembatan yang hanya ada sekali setahun pada tanggal 7. Namun untuk yang versi China kisahnya lebih mirip dengan kisah dari negeri kita, Jaka Tarub dengan 7 bidadari. Cerita serupa juga berkembang di Thailand, Laos, dan juga Jepang. Kalau di Jepang dikenal dengan festival Tanabata.
Lalu apa saja acara di festival ini? Hal yang paling khas dari festival ini adalah upacara yang bernama “geolyo”. Pada saat menjelang malam di hari Chilseok, ibu-ibu meletakkan buah dan sayur seperti melon dan timun kemudian berlutut memohon bertambahnya keahlian menjahit. Jika beberapa saat kemudian di meja terdapat jaring laba-laba, mereka akan mengira bahwa peri menjawab doa mereka. Bagi para gadis biasanya meletakkan air putih di sebuah wadah dan baki berisi abu sambil mengucapkan doa yang serupa. Jika ada bekas sesuatu di abu tersebut di keesokan harinya, mereka percaya bahwa doa mereka terjawab.
Di malam garinya, ibu-ibu meletakkan beberapa makanan bersama nasi, sup rumput laut, kua beras, makanan berbahan dasar tepung, buah-buahan, dan air di sebuah wadah sebagai permohonan agar keluarga diberi umur panjang serta dapat melihat bintang biduk. Jika pada hari Chilseok turun hujan, dipercaya air tersebut adalah tangisan Jiknyeo dan Kyeonwu, dua kekasih yang terpisah. Air ini di sebut dengan air Chilseok. Banyak orang beranggapan air ini mujarab untuk mengobati penyakit kulit seperti ruam. Bahkan beberapa sengaja mandi di air terjun atau sumbernya di hari Chilseok.
Kisah bertemunya Jiknyeo dan Kyeonwu di hari Chilseok membuat anggapan bagus untuk mengadakan pernikahan dan berdoa agar menemukan pasangan yang mau memakan kue beras berbentuk bulan setengah bernama 'jjaktteok'. Ada tradisi juga untuk mengeringkan pakaia dan buku yang basah selama musim hujan yang sudah berakhir di hari Chilseok.
Kompetisi-kompetisi juga banyak diadakan seperti menjahit dan membordir, gulat pria (Ssireum), menyimpul (saekki-kogi), dan nongak (musik pertanian Korea) serta lomba membuat puisi anak-anak bertemakan bintang Kyeonwu dan Jiknyeo. Selain itu juga terdapat permainan bernama Kyeonwu-Jiknyeo-Sangbong-Noli untuk memperingati pertemuan Jiknyeo dan Kyeonwu serta Jangchigi noli untuk menembak bendera lawan dengan tongkat dan sebuah bola dari tali.
Makanan yang spesial pada Chilseok adalah Mil-guksu dan Mil-Jeonbyeong. Orang-orang berpikiran bahwa makanan berbahan tepung akan beraroma tidak enak jika angin dingin datang. Oleh karenanya Chilseok merupakan saat terakhir untuk menikmati makanan berbahan dasar tepung seperti mil-guksu dan mil-jeonbyeong. Labu juga bagus pada musim itu sehingga banyak orang mengeringkan pasta tepung dengan irisan labu untuk membuat mil-jeonbyeong. Hari Chilseok juga bagus untuk membuat minuman campuran buah-buahan terutama buah persik dan melon.
Chilseok Je
Chilseok je adalah sebuah even yang berlokasi di berbagai tempat di Korea dan diselenggarakan sekali setahun pada hari Chilseok. Even ini diisi dengan acara memakan makanan tradisional disertai permainan. Di Seoul Chilseok-jel bertempat di taman Seonyudo, tepi Hangang, Gwanghwamun, desa Hanok Namsan, dll. Penduduk melakukan banyak upacara untuk berdoa pada nenek moyang memohon ketenangan umat manusia, memiliki kemampuan menenun Jiknyeo, dan membuat makanan Chilseok mil-jeonbyeong. Sejak hari Chilseok ditetapkan sebagai hari pasangan di Korea, banyak yang memanfaatkan untuk melamar dan saling bertukar bunga lotus dan gingko antar pasangan sebagai simbol cinta. Selain itu, acara seperti Sowon-maedalgi, Chaek-maligi, memohon belajar tekun, tteokmechigi, menyanyikan lagu Chilseok dan berbagai pertunjukan dengan tema Jiknyeo dan Kyeonwu dipersiapkan untuk Chilseok.
Refferention
http://www.wikipedia.com
http:/henrikchoi.blogspot.com
No comments:
Post a Comment